Life about..

malam kembali terang seperti hentakan takdir membahana memenuhi seluruh jagat raya…
aku kembali merajut mimpi seperti napas ku dan hati yang terus menata tak henti…
Terkadang aku tertunduk & tercenung, terkadang menangis 
menunggu sepi yang kerap datang bertandang ramu hati & kehendak dalam guratan tulisan tentang kehidupan, kebahagiaan, kesedihan, kematian, keheningan, kegagalan, keberhasilan, dan kematian.

hati kerap meringis, menangis, memberontak untuk segala hal yang tidak dikehendaki, kerap tanya menghampiri, “Mengapa? Kenapa? apa salah ku?”
Mencintai atau dicintai terasa ambigu, perasaan itu hinggap kemana suka, menuju pahala kadang terhalang tembok rasa tak bertuan. 
Aku mencintainya…namun aku salah, karena tak pernah bisa tersampaikan, mungkin sampai hayat hilang melepas raga. 
Aku dicintainya…namun aku salah, karena rasa tak pernah bisa kurasakan dengannya entah sampai kapan.
ingin aku berlari dan terus berlari hingga nafsu, amarah memuaskan hati…pergi hilang dan melebur bersama riuh rendah tiupan sangkakala…

ingin aku sekejab datang dan bertandang seraya berkata ;
“apa salah ku menjadi diriku yang mengenangimu?”
“apa salah ku hingga aku harus bertemu dan mengenalmu?”
“apa salah ku hingga kau begitu lekat dalam tiap kata cintaku?”
“apa salah ku hingga aku terlihat lebih pintar bermakna diantara sekian banyak wanitamu?”
“apa salah ku jika memang betul aku sedikit lebih dimatamu?”
“apa salah ku hingga aku senang menyimpan setiap kisah hidupmu tanpa perlu aku simpan wujudmu?”
“apa salah ku hingga aku tetap menjadi tidak menjadi baik2 saja seperti celoteh bohongku pada sebaris kata kejujuran tak bermakna ku?”
“apa salah ku Tuhan?”
“apa salah ku hingga aku harus terus menjauh dan menjauh untuk menutup semua kejujuran itu?”

Sang maha melempar sebaris kata pernuh makna kepada ku :
“karena kau makhluk ku, maka kuatlah menghadapi fana dunia agar kau mudah mencari jalan menuju surga, ruh mu akan bersama ku jika kau ikhlas dan sabar menghadapi kekuatan hati menjemput abadi”

aku bertanya “aku masih tidak mengerti”

Sang Maha melempar sebaris kata penuh makna ;
“karena kau terlahir ke dunia, dan khalifah, bagilah cintamu untuk mendapatkan pahalamu, bagilah kebahagiaan mu untuk kembali menertawakan kesedihan tak berguna mu, bagilah ikhlas mu untuk mendapatkan doa keabadian, bagilah keikhlasanmu melepaskan cinta karena diluar sana banyak hadiah yang telah kupersiapkan sebagai bukti cinta…tegarlah dalam doa, berjuanglah demi pahala, sabarlah dalam menanti, karena hidup harus punya ARTI”

aku tersenyum “aku mengerti…jadi biarkan dan terus sebarkan kecintaan ku kepada MU? ”

Sang Maha sejenak tersenyum penuh sumringah 
“Sekarang kau mengerti mengapa cinta itu hinggap kepada dia, karena kesabaran, keikhlasan, kekuatan menaungi semua kehidupan mu. tidak jelek bukan?”
aku terdiam dan tersenyum “ya ya ya.. aku tahu karena setiap rasa adalah berkah, setiap berkah adalah buah kesabaran, setiap kesabaran adalah latihan kehidupan, setiap latihan kehidupan adalah jalan kecintaan…aku tahu!”
Sang Maha lalu tertawa kecil “jadi sebetulnya dia adalah pembuka Jalan Terang mu bukan? Dia bukanlah bencana yang aku timpakan, tapi dia adalah jalan Terang yang sedang aku bukakan…”

aku cuma terkekeh…kembali riang…
Terima kasih Sang Maha, Langit & seisinya…terima kasih negeri kata-kata… 
cinta itu berlabuh memang dia harus berlabuh, cinta itu bertandang…
karena dia akan mengajarkan arti kehidupan…


Hohohoho… aku minta maaf kepada seluruh kehidupan ku… 
aku cinta semua kelengkapan kehidupanku, 
karena semua itu lah maka aku terus “HIDUP”

Komentar

Postingan Populer