Bahagia, Nyatakah ??

cukup lama aku terpuruk
tersudut di tengah kehidupan yang keras
soal cinta yang tak terbalas
masalah lembaran - lebaran tak bermakna
masalah cita - citaku agar menjadi hamba
aku malu

mengapa benda mati mampu begitu tegar
sementara aku yang hidup dan bernafas
ternyata begitu rentan
jangankan bahagia
hidup dalam damai saja sepertinya utopis
apakah aku hanya jadi korban atas kenyataan 
yang kutahu

aku adalah makhluk yang lemah
lalu harus bagaimana
hidupku begitu mengenaskan
soal naluriku atas wanita
yang kata orang adalah bawaan lahir

namun hingga detik terakhir
cinta pada mereka 
hanya mampu ku goreskan dalam titian hidup
yang terlalu muram dan hitam
dan entah aku menemukanmu
wanita terbaik bagiku

aku pernah memiliki salah satu dari mereka
tapi semua itu hanya kepalsuan
mereka tersenyum 
nukan karena cinta
hanya sebuah cara untuk memperhalus kejijikan mereka padaku
masihkah aku pantas meyakini bahwa bahagia itu nyata?

Komentar

Postingan Populer